Rabu, 30 September 2020

Pentingnya Kesehatan Mental Terutama bagi Generasi Z

Kesehatan mental menjadi topik yang patut diperhatikan terutama bagi generasi Z. Kesehatan mental bukan semata-mata penyakit psikis yang sangat jelas terlihat secara fisik. Salah satu penyakit mental yang sangat lazim terjadi yaitu stress. Anda stress, berarti Anda sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Sayangnya, banyak sekali orang-orang diluar sana yang masih meremehkan Kesehatan mental ini. Banyak diantara mereka yang sehat mentalnya, berpikir bahwa orang hanya melebih-lebihkan masalah. Perlu diingat, mental seseorang dapat jatuh kapan saja. Bukan mereka yang menginginkan hal tersebut terjadi. Jika mereka mau, tentu saja mereka akan memilih untuk tetap sehat, tetap senang dan tidak banyak pikiran. Maka dari itu, pola pikir yang demikian seharusnya cukup sampai di sini saja.

Kesehatan mental sangat penting. Kondisi mental yang tidak baik sangat mempengaruhi cara kita berpikir. Mental yang sehat akan menghasilkan pikiran yang kritis. Kritisnya seseorang dalam menanggapi sebuah permasalahan menjadi hal utama yang dibutuhkan pada zaman sekarang, terutama karena kini hidup tampak seperti abu-abu, tidak ada yang benar-benar baik dan begitupula sebaliknya. Untuk menjamin kehidupan bangsa dan negara ke depan yang maju, kesehatan mental ini sangat dibutuhkan.

Masalahnya, ketika kita berpusat di sekitar masyarakat generasi Z, kesehatan mental ini rentan terserang. Teknologi yang maju dan canggih justru menjadi salah satu faktor utama kondisi tersebut. Seperti yang kita ketahui, dunia maya sudah sangat luas beredar. Komunikasi internasional dapat dengan mudah dilakukan. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika keadaan ini digunakan oleh remaja generasi Z sebagai pelarian dari kehidupan mereka saat ini.

Zaman sekarang ini, yang dinilai menjadi orang sukses hanyalah orang yang pintar secara akademis. Tuntutan zaman ini, menyebabkan remaja banyak yang merasa tertekan, bahkan tidak sedikit yang mengalami depresi, apabila nilai mereka tidak sesuai dengan ekspektasi, baik diri sendiri maupun orang sekitar. Selain itu, yang namanya remaja itu masih dalam tahap peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Emosi seorang remaja masih belum stabil. Gejolak emosional mereka dapat naik turun sewaktu-waktu. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung dapat berujung pada kondisi mental. Tempat dimana mereka merasa tidak nyaman menimbulkan keinginan untuk lari dari keadaan. Disaat itulah, dunia maya menjadi tujuan mereka.

Dunia maya tidak sepenuhnya pilihan yang baik, tapi tidak sepenuhnya salah pula. Dunia maya itu sangat luas. Banyak situs yang menyediakan konten berguna, tapi begitu juga sebaliknya, dalam hal ini dapat menimbulkan sifat self-harm atau bahkan suicidal. Jika tidak bijak dalam menggunakan teknologi ini, dapat memperburuk kondisi. Mungkin, dunia maya digunakan sebagai tempat berfantasi untuk melupakan kesulitan di dunia nyata. Kenyamanan yang berlebihan juga berbahaya bagi remaja itu sendiri. Ia dapat menyangkal eksistensinya pada dunia nyata yang tentunya bukan merupakan keadaan yang normal. Stress tambahan juga dapat diterima oleh remaja. Tentu saja, bagaimana tidak, dunia maya itu luas hingga mencakup seluruh dunia. Tidak menutup kemungkinan bagi sang remaja untuk terlibat dalam konflik dengan teman atau kenalan daringnya.

Untuk mencegah turunnya kesehatan mental, banyak cara yang dapat dilakukan. Berolahraga menjadi salah satu cara ampuh dalam menangkal stress, kecemasan, dan depresi. Hal tersebut dikarenakan tubuh melepas zat endorphin yang dapat meningkatkan suasana hati. Tidak perlu olahraga berat, cara kecil seperti sekedar naik-turun tangga dan berjalan kaki ke tempat yang dekat juga sudah dapat menjadi efektif. Selain itu, hal-hal sederhana seperti fokus pada satu hal satu waktu juga dapat membantu menghentikan overthinking yang sangat melelahkan batin.

Makan-makanan yang lezat dan bernutrisi juga sangat diperlukan. Menurut Journal of Nutrition and Food Sciences, karbohidrat dapat meningkatkan serotonin yang merupakan hormon pemberi efek penenang.2,4 Jangan sampai stress membuat jadwal makan menjadi tidak teratur. Nutrisi dibutuhkan oleh otak untuk dapat berfungsi secara efisien. Yang terpenting di antara itu semua adalah untuk beristirahat. Jangan memforsir tubuh Anda. Tutup mata dan rileks-kan diri terdengar sederhana, tapi pada kenyataannya dapat memberi ketenangan lebih pada diri Anda. Tidur yang teratur juga dapat mempengaruhi suasana hati. Jika ada waktu luang, bersenang-senanglah. Lakukan hobi yang Anda suka. Bermain dengan teman atau sekedar berjalan mengelilingi kompleks perumahan, dapat membantu Anda melupakan beban sejenak.

Mari kita bersama-sama berbagi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental. Daripada mencaci maki orang-orang, baiklah kita menjadi sarana dalam membantu orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat mentalnya. Jika bukan kita, lalu siapa lagi?

 

Daftar Rujukan

1.       Haryadi, S.K. 2019. Darurat Kesehatan Mental Generasi Z. https://muda.kompas.id/baca/2019/04/12/darurat-kesehatan-mental-generasi-z/. Diakses pada 30 September 2020 pukul 18:31 WIB.

2.    Florencia, G. 2019. 9 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental. https://www.halodoc.com/artikel/9-cara-sederhana-menjaga-kesehatan-mental. Diakses pada 30 September 2020 pukul 19:30 WIB.

3. Thaeras, F. 2017. 8 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental Agar Tak Mudah Stress. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170516113703-255-215154/8-cara-mudah-menjaga-kesehatan-mental-agar-tak-mudah-stress. Diakses pada 30 September 2020 pukul 19:32 WIB.

4.  Azmi, N. 2019. 5 Cara Alami Tingkatkan Hormon Serotonin dalam Tubuh Agar Lebih Bahagia. https://www.msn.com/id-id/gayahidup/tipsandtricks/5-cara-alami-tingkatkan-hormon-serotonin-dalam-tubuh-agar-lebih-bahagia/ar-AAK0Mh7. Diakses pada 30 September 2020 pukul 19:38 WIB.



Selasa, 29 September 2020

Motivation Letter

Pada umumnya, manusia tidak pernah puas dengan diri sendiri. Mereka cenderung sangat menyadari kekurangan sekecil apapun yang mereka miliki. Tatapan mereka selalu tertuju kepada kehebatan orang lain, yang dapat menghasilkan rasa iri hati. Tidak masalah bila iri hati disertai dengan kebaikan karena dapat menjadi pacuan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Motivasi seringkali didapati dari hasil perpaduan dosa dan kebajikan tersebut. Namun, menjadi masalah bila iri hati tersebut menguasai secara total seseorang tersebut.

Disini saya ingin menekankan bahwa Anda adalah Anda sendiri, bukan orang lain. Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena tiap orang mempunyai bakat/talentanya masing-masing. Semua orang mempunyai kondisinya masing-masing, mempunyai kesempatan masing-masing. Seperti contohnya, ada yang berasal dari keluarga yang berkecukupan lebih, mampu mendaftarkan diri untuk mengikuti les tertentu. Tetapi, ada yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, bahkan hanya dapat mendaftarkan diri untuk sekolah di tempat yang belum ter-akreditasi  sempurna. Apabila bakat mereka sama-sama dalam bermain musik, tentu saja kemampuan mereka akan berbeda sesuai dengan terasahnya bakat tersebut. Tapi, tidak menutup kemungkinan bagi yang satunya lagi karena perjalanan mereka masih panjang, ada waktunya tersendiri. Tingkat effort yang diberikan menjadi salah satu faktor penentu yang paling penting untuk menentukan waktu kesuksesan seseorang karena pada dasarnya memang waktu untuk seseorang sukses itu berbeda tiap orang.

Seseorang yang terlihat begitu sempurna, belum tentu demikian kenyataannya. Tiap orang pasti memiliki kesulitan, masalah tersendiri. Hanya saja, mereka tidak menunjukkannya atau memang tidak terlihat. Banyak kondisi yang mungkin sebenarnya jauh lebih memprihatinkan dari Anda. Maka dari itu, sesungguhnya Anda tidak perlu iri atau bahkan minder. Justru seharusnya Anda bersyukur terhadap segala yang Anda alami. Kesempatan yang Anda dapat, belum tentu didapatkan orang lain. Lihatlah lebih dalam pada kehidupan yang sedang dijalani. Menyelamlah lebih dalam untuk mengamati diri Anda sendiri. Ketahuilah kemampuan dan batasan Anda. Apa sebenarnya yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda? Ingatlah bahwa kelebihanmu itu spesial. Dinamakan kelebihan karena tidak semua orang memilikinya. Cintailah dirimu itu apa adanya. Terimalah kekurangan yang dimiliki. Jika tidak, seseorang cenderung menyangkal keadaan dan terus-terusan menipu dirinya sendiri. Kejadian seperti ini pada akhirnya hanya akan merugikan diri sendiri.

Menjadi diri sendiri itu yang terpenting. Bagaimana dirimu mampu berkarya, dengan menjaga kenyamanan terhadap diri sendiri. Meneladani orang-orang hebat memang perlu. Tapi, hal tersebut bukan berarti Anda harus menjadi orang tersebut. Ingat sekali lagi bahwa you are who you are. Berubah menjadi pribadi yang lebih baik itu tujuannya, bukan menjadi pribadi yang lain. Membangun diri menjadi lebih baik sesungguhnya merupakan bentuk seseorang dalam menyayangi diri sendiri. Anda hanya perlu mengubah cara pandang dan pola pikir. Sesungguhnya, di bumi ini tidak ada yang jelek. Hanya saja, timbul sudut pandang subjektif dari masyarakat sehingga ada yang digolongkan ke dalam kaum-kaum tertentu.

Banyak cara untuk mencintai diri Anda sendiri. Memberi waktu untuk diri Anda istirahat dari segala kesibukan dan rasa stress itu sudah menjadi salah satu contoh paling mendasar. Sesekali membanggakan diri sendiri juga tidak akan menyakitkan. Berbangga, tidak sama dengan menyombongkan diri. Selain itu, satu hal yang terpenting, jangan takut untuk menolak permintaan orang lain. Memilih pergaulan yang baik juga merupakan bentuk cinta pada diri sendiri. Termasuk ke dalamnya, menghindari orang-orang yang toxic karena mereka hanya akan melelahkan hati. Yang terakhir dan terpenting adalah, belajar memaafkan diri Anda sendiri. Memang tidak mudah untuk mencintai diri sendiri. Seringkali kita merasa bahwa diri kita tidak berguna. Namun, ketahuilah, Anda itu berharga. Ayo kita mulai menyayangi diri sendiri. Perlahan, tapi pasti.


Ditulis oleh : Tantia Novianty

Pentingnya Kesehatan Mental Terutama bagi Generasi Z

Kesehatan mental menjadi topik yang patut diperhatikan terutama bagi generasi Z. Kesehatan mental bukan semata-mata penyakit psikis yang san...