Pada umumnya, manusia tidak pernah puas dengan diri
sendiri. Mereka cenderung sangat menyadari kekurangan sekecil apapun yang
mereka miliki. Tatapan mereka selalu tertuju kepada kehebatan orang lain, yang
dapat menghasilkan rasa iri hati. Tidak masalah bila iri hati disertai dengan
kebaikan karena dapat menjadi pacuan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Motivasi
seringkali didapati dari hasil perpaduan dosa dan kebajikan tersebut. Namun,
menjadi masalah bila iri hati tersebut menguasai secara total seseorang
tersebut.
Disini saya ingin menekankan bahwa Anda adalah Anda
sendiri, bukan orang lain. Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang
lain karena tiap orang mempunyai bakat/talentanya masing-masing. Semua orang
mempunyai kondisinya masing-masing, mempunyai kesempatan masing-masing. Seperti
contohnya, ada yang berasal dari keluarga yang berkecukupan lebih, mampu mendaftarkan
diri untuk mengikuti les tertentu. Tetapi, ada yang berasal dari keluarga yang
kurang mampu, bahkan hanya dapat mendaftarkan diri untuk sekolah di tempat yang
belum ter-akreditasi sempurna. Apabila
bakat mereka sama-sama dalam bermain musik, tentu saja kemampuan mereka akan
berbeda sesuai dengan terasahnya bakat tersebut. Tapi, tidak menutup
kemungkinan bagi yang satunya lagi karena perjalanan mereka masih panjang, ada
waktunya tersendiri. Tingkat effort yang diberikan menjadi salah satu
faktor penentu yang paling penting untuk menentukan waktu kesuksesan seseorang
karena pada dasarnya memang waktu untuk seseorang sukses itu berbeda tiap
orang.
Seseorang yang terlihat begitu sempurna, belum tentu
demikian kenyataannya. Tiap orang pasti memiliki kesulitan, masalah tersendiri.
Hanya saja, mereka tidak menunjukkannya atau memang tidak terlihat. Banyak
kondisi yang mungkin sebenarnya jauh lebih memprihatinkan dari Anda. Maka dari
itu, sesungguhnya Anda tidak perlu iri atau bahkan minder. Justru seharusnya Anda
bersyukur terhadap segala yang Anda alami. Kesempatan yang Anda dapat, belum
tentu didapatkan orang lain. Lihatlah lebih dalam pada kehidupan yang sedang
dijalani. Menyelamlah lebih dalam untuk mengamati diri Anda sendiri. Ketahuilah
kemampuan dan batasan Anda. Apa sebenarnya yang menjadi kelebihan dan kekurangan
Anda? Ingatlah bahwa kelebihanmu itu spesial. Dinamakan kelebihan karena tidak
semua orang memilikinya. Cintailah dirimu itu apa adanya. Terimalah kekurangan yang
dimiliki. Jika tidak, seseorang cenderung menyangkal keadaan dan terus-terusan
menipu dirinya sendiri. Kejadian seperti ini pada akhirnya hanya akan merugikan
diri sendiri.
Menjadi diri sendiri itu yang terpenting. Bagaimana dirimu mampu
berkarya, dengan menjaga kenyamanan terhadap diri sendiri. Meneladani
orang-orang hebat memang perlu. Tapi, hal tersebut bukan berarti Anda harus menjadi
orang tersebut. Ingat sekali lagi bahwa you are who you are. Berubah
menjadi pribadi yang lebih baik itu tujuannya, bukan menjadi pribadi yang lain.
Membangun diri menjadi lebih baik sesungguhnya merupakan bentuk seseorang dalam
menyayangi diri sendiri. Anda hanya perlu mengubah cara pandang dan pola pikir.
Sesungguhnya, di bumi ini tidak ada yang jelek. Hanya saja, timbul sudut
pandang subjektif dari masyarakat sehingga ada yang digolongkan ke dalam kaum-kaum
tertentu.
Banyak cara untuk mencintai diri Anda sendiri. Memberi
waktu untuk diri Anda istirahat dari segala kesibukan dan rasa stress itu sudah
menjadi salah satu contoh paling mendasar. Sesekali membanggakan diri sendiri
juga tidak akan menyakitkan. Berbangga, tidak sama dengan menyombongkan diri.
Selain itu, satu hal yang terpenting, jangan takut untuk menolak permintaan
orang lain. Memilih pergaulan yang baik juga merupakan bentuk cinta pada diri
sendiri. Termasuk ke dalamnya, menghindari orang-orang yang toxic karena mereka
hanya akan melelahkan hati. Yang terakhir dan terpenting adalah, belajar
memaafkan diri Anda sendiri. Memang tidak mudah untuk mencintai diri sendiri.
Seringkali kita merasa bahwa diri kita tidak berguna. Namun, ketahuilah, Anda
itu berharga. Ayo kita mulai menyayangi diri sendiri. Perlahan, tapi pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar